Ada beberapa hadis yang menyebutkan keutamaan hari Jumat . Di antaranya: Hari Jumat merupakan hari raya tiap pekan 1. Dari Abu Huraira...
Ada beberapa hadis yang menyebutkan keutamaan hari Jumat. Di antaranya:
Hari Jumat merupakan hari raya tiap pekan
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Tabrani dalam Mu’jam Ash-Shaghir, dan dinilai sahih oleh Al-Albani)
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Hari Jumat merupakan “yaumul mazid” (hari tambahan) bagi penduduk surga
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Terlarangnya puasa jika dilakukan pada hari Jumat saja
Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk melakukan puasa di hari Jumat saja, padahal saat hari Kamis, dia tidak berpuasa, dan di hari Sabtu, dia juga tidak puasa.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Bukhari dan Muslim)
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan,
(H.r. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
3. Dari Junadah Al-Azdi; beliau mengatakan,
(H.r. Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)
4. Dari Ummul Mukminin, Juwairiyah binti Al-Harits radhiallahu ‘anha; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuinya di hari Jumat, sementara dia sedang berpuasa. Beliau bertanya, “Apakah kemarin kamu puasa?” Dia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah besok kamu mau puasa?” Beliau menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Berbukalah!” (H.r. Bukhari, Abu Daud, dan Ibnu Abi Syaibah)
5. Dari Laila, istri Basyir radhiallahu ‘anhuma; beliau mengatakan, “Sesungguhnya, Basyir bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Bolehkah saya berpuasa di hari Jumat dan tidak berbicara dengan seorang pun di hari itu?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
Tidak boleh mengkhususkan hari Jumat untuk shalat malam
Sebagian orang beranggapan bahwa kita dianjurkan untuk memperbanyak shalat tahajud di malam Jumat karena malam ini memiliki keutamaan yang banyak. Anggapan ini adalah anggapan yang salah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk mengkhususkan malam Jumat untuk ibadah.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Muslim)
2. Dari Muhammad bin Sirrin; beliau mengatakan,
Dahulu, Abu Darda’ menghidupkan malam Jumat dengan ibadah, dan beliau berpuasa di siang harinya. Suatu ketika, datanglah Salman –dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mempersaudarakan keduanya– kemudian beliau tidur di rumahnya. Salman pun memperhatikan Abu Darda’ dan tidak membiarkannya, sampai Abu Darda’ tidur dan tidak berpuasa. Maka datanglah Abu Darda’ menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan perjumpaannya dengan Salman. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Uwaimir (nama asli Abu Darda’), Salman lebih tahu daripada kamu. Janganlah mengkhususkan malam Jumat untuk shalat dan siang harinya untuk puasa.” (H.r. Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf)
Anjuran untuk membaca surat khusus ketika shalat subuh di hari Jumat
Dianjurkan bagi orang yang melaksanakan shalat subuh di hari Jumat untuk membaca surat As-Sajdah di rekaat pertama dan surat Al-Insan di rekaat kedua.
Di hari Jumat, Allah mengutus beberapa malaikat untuk berjaga di pintu masjid, mencatat setiap orang yang datang jumatan sebelum khatib naik mimbar.
1. Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Ahmad; sanadnya dinilai hasan oleh Syu’aib Al-Arnauth)
2. Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan,
Keterangan:
Sanad hadis ini hasan. Hanya saja, statusnya mauquf sampai Abu Umamah. Artinya, ini adalah perkataan Abu Umamah radhiallahu ‘anhu.
Di hari jumat terdapat satu waktu yang mustajab
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung hari Jumat, kemudian beliau bersabda,
(H.r. Bukhari dan Muslim)
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Abu Daud Ath-Thayalisi; statusnya hasan lighairihi)
3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Ahmad; statusnya sahih)
Anjuran memperbanyak salawat di hari Jumat
1. Dari Aus bin Aus radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
2. Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Keterangan:
Status hadis ini diperselisihkan oleh para ulama ahli hadis. Ada yang menilainya kuat dan ada yang menilainya dhaif. Di antara ulama yang menilainya dhaif adalah Imam Adz-Dzahabi dan Syekh Nashiruddin Al-Albani. Adapun ulama yang menerima hadis ini di antaranya adalah As-Suyuti. Hadis ini juga disebutkan oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib; beliau mengatakan, “Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dengan sanad hasan.”
Kiamat terjadi di hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Muslim, Ahmad, dan Turmudzi)
Orang yang meninggal di hari Jumat akan dilindungi dari fitnah (ujian) alam kubur
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Ahmad; dinilai sahih oleh Ahmad Syakir serta Al-Albani)
Anjuran membaca surat Al-Kahfi pada malam atau siang hari Jumat
1. Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. Ad-Darimi; Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
2. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
(H.r. An-Nasa’i dan Baihaqi; Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Source:khotbahjumat.com
Hari Jumat merupakan hari raya tiap pekan
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ عِيدًا، فَاغْتَسِلُوا، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ
“Wahai kaum muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang
dijadikan oleh Allah sebagai hari raya untuk kalian. Karena itu,
mandilah dan kalian harus menggosok gigi.”(H.r. Tabrani dalam Mu’jam Ash-Shaghir, dan dinilai sahih oleh Al-Albani)
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا
تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ تَصُومُوا
قَبْله أَوْ بَعْده
“Sesungguhnya, hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah
kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa,
kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah hari Jumat.” (H.r. Ahmad dan Hakim; dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)Hari Jumat merupakan “yaumul mazid” (hari tambahan) bagi penduduk surga
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أتاني جبريل وفي يده كالمرآة البيضاء فيها كالنكتة
السوداء فقلت يا جبريل ما هذه قال الجمعة قال قلت وما الجمعة قال لكم فيها
خير قال قلت وما لنا فيها قال يكون عيدا لك ولقومك من بعدك ويكون اليهود
والنصارى تبعا لك قال قلت وما لنا فيها قال لكم فيها ساعة لا يوافقها عبد
مسلم يسأل الله فيها شيئا من الدنيا والآخرة هو له قسم إلا أعطاه إياه أو
ليس بقسم إلا ادخر له عنده ما هو أفضل منه أو يتعوذ به من شر هو عليه مكتوب
إلا صرف عنه من البلاء ما هو أعظم منه قال قلت له وما هذه النكتة فيها قال
هي الساعة هي تقوم يوم الجمعة وهو عندنا سيد الأيام ونحن ندعوه يوم
القيامة ويوم المزيد قال قلت مم ذاك قال لأن ربك تبارك وتعالى اتخذ في
الجنة واديا من مسك أبيض فإذا كان يوم الجمعة هبط من عليين على كرسيه تبارك
وتعالى ثم حف الكرسي بمنابر من ذهب مكللة بالجواهر ثم يجيء النبيون حتى
يجلسوا عليها وينزل أهل الغرف حتى يجلسوا على ذلك الكثيب ثم يتجلى لهم ربك
تبارك وتعالى ثم يقول سلوني أعطكم قال فيسألونه الرضى فيقول رضائي أحلكم
داري وأنيلكم كراسي فسلوني أعطكم قال فيسألونه قال فيشهدهم أنه قد رضي عنهم
قال فيفتح لهم ما لم تر عين ولم تسمع أذن ولا يخطر على قلب بشر قال وذلكم
مقدار انصرافكم من يوم الجمعة …. قال فليسوا إلى شيء أحوج منهم إلى يوم
الجمعة ليزدادوا إلي ربهم نظرا وليزدادوا منه كرامة
Jibril pernah mendatangiku, dan di tangannya ada sesuatu seperti kaca
putih. Di dalam kaca itu, ada titik hitam. Aku pun bertanya, “Wahai
Jibril, ini apa?” Beliau menjawab, “Ini hari Jumat.” Saya bertanya lagi,
“Apa maksudnya hari Jumat?” Jibril mengatakan, “Kalian mendapatkan
kebaikan di dalamnya.” Saya bertanya, “Apa yang kami peroleh di hari
Jumat?” Beliau menjawab, “Hari jumat menjadi hari raya bagimu dan bagi
kaummu setelahmu. Sementara, orang Yahudi dan Nasrani mengikutimu (hari
raya Sabtu–Ahad).” Aku bertanya, “Apa lagi yang kami peroleh di hari
Jumat?” Beliau menjawab, “Di dalamnya, ada satu kesempatan waktu; jika
ada seorang hamba muslim berdoa bertepatan dengan waktu tersebut, untuk
urusan dunia serta akhiratnya, dan itu menjadi jatahnya di dunia, maka
pasti Allah kabulkan doanya. Jika itu bukan jatahnya maka Allah simpan
untuknya dengan wujud yang lebih baik dari perkara yang dia minta, atau
dia dilindungi dan dihindarkan dari keburukan yang ditakdirkan untuk
menimpanya, yang nilainya lebih besar dibandingkan doanya.” Aku bertanya
lagi, “Apa titik hitam ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah kiamat, yang
akan terjadi di hari Jumat. Hari ini merupakan pemimpin hari yang lain
menurut kami. Kami menyebutnya sebagai “yaumul mazid”, hari
tambahan pada hari kiamat.” Aku bertanya, “Apa sebabnya?” Jibril
menjawab, “Karena Rabbmu, Allah, menjadikan satu lembah dari minyak
wangi putih. Apabila hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun
dari illiyin di atas kursi-Nya. Kemudian, kursi itu dikelilingi
emas yang dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian, datanglah para
nabi, dan mereka duduk di atas mimbar tersebut. Kemudian, datanglah para
penghuni surga dari kamar mereka, lalu duduk di atas bukit pasir.
Kemudian, Rabbmu, Allah, Dzat yang Mahasuci lagi Mahatinggi, menampakkan
diri-Nya kepada mereka, dan berfirman, “Mintalah, pasti Aku beri
kalian!” Maka mereka meminta ridha-Nya. Allah pun berfirman, “Ridha-Ku
adalah Aku halalkan untuk kalian rumah-Ku, dan Aku jadikan kalian
berkumpul di kursi-kursi-Ku. Karena itu, mintalah, pasti Aku beri!”
Mereka pun meminta kepada-Nya. Kemudian Allah bersaksi kepada mereka
bahwa Allah telah meridhai mereka. Akhirnya, dibukakanlah sesuatu untuk
mereka, yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga,
dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang. Dan itu terjadi selama
kegiatan kalian di hari jumat …. sehingga tidak ada yang lebih mereka
nantikan, melebihi hari Jumat, agar mereka bisa semakin sering melihat
Rabb mereka dan mendapatkan tambahan kenikmatan dari-Nya.” (H.r. Ibnu
Abi Syaibah, Thabrani dalam Al-Ausath, Abu Ya’la dalam Al-Musnad, dan statusnya hasan atau sahih, sebagaimana keterangan Abdul Quddus Muhammad Nadzir)Terlarangnya puasa jika dilakukan pada hari Jumat saja
Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk melakukan puasa di hari Jumat saja, padahal saat hari Kamis, dia tidak berpuasa, dan di hari Sabtu, dia juga tidak puasa.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ، إِلاَّ يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ
“Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika telah berpuasa sehari sebelumnya atau akan puasa sehari setelahnya.”(H.r. Bukhari dan Muslim)
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan,
نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن يفرد يوم الجمعة بصوم
“Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyendirikan hari Jumat untuk berpuasa.”(H.r. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
3. Dari Junadah Al-Azdi; beliau mengatakan,
دخلت على رسول الله صلى الله عليه و سلم في سبعة
نفر من الأزد أنا ثامنهم يوم الجمعة ونحن صيام فدعانا رسول الله صلى الله
عليه و سلم إلى طعام بين يديه فقلنا انا صيام قال هل صمتم أمس قلنا لا قال
فهل تصومون غدا قلنا لا قال فافطروا ثم خرج إلى الجمعة فلما جلس على المنبر
دعا بإناء من ماء فشربه والناس ينظرون إليه ليعلمهم أنه لا يصوم يوم
الجمعة
“Saya menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat
bersama tujuh orang dari suku Azd, dan saya adalah orang kedelapan. Saat
itu, kami sedang berpuasa. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengundang kami untuk makan di depannya. Kami pun mengatakan, ‘Saya
sedang puasa.’ Beliau bertanya, ‘Apakah kemarin kalian puasa?’ Kami
menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bertanya lagi, ‘Apakah besok kalian akan
berpuasa?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda,
‘Berbukalah!’ Lalu beliau berangkat shalat Jumat. Ketika beliau di atas
mimbar, beliau minta dibawakan air, kemudian beliau minum dan
orang-orang melihatnya, untuk mengajari mereka bahwa beliau tidak
berpuasa di hari Jumat.” (H.r. Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)
4. Dari Ummul Mukminin, Juwairiyah binti Al-Harits radhiallahu ‘anha; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuinya di hari Jumat, sementara dia sedang berpuasa. Beliau bertanya, “Apakah kemarin kamu puasa?” Dia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah besok kamu mau puasa?” Beliau menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Berbukalah!” (H.r. Bukhari, Abu Daud, dan Ibnu Abi Syaibah)
5. Dari Laila, istri Basyir radhiallahu ‘anhuma; beliau mengatakan, “Sesungguhnya, Basyir bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Bolehkah saya berpuasa di hari Jumat dan tidak berbicara dengan seorang pun di hari itu?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لا تصم يوم الجمعة الا في أيام هو أحدها أو في شهر وأما أن لا تكلم أحدا فلعمرى لأن تكلم بمعروف وتنهى عن منكر خير من ان تسكت
‘Janganlah kamu berpuasa di hari Jumat, kecuali jika kamu
berpuasa beberapa hari –salah satunya adalah hari Jumat– atau puasa
sebulan. Adapun tentang dirimu yang tidak ingin berbicara dengan seorang
pun maka sungguh engkau berbicara yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran
itu lebih baik daripada engkau diam.” (H.r. Ahmad, Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, dan Baihaqi; dinilai sahih oleh Al-Albani)Tidak boleh mengkhususkan hari Jumat untuk shalat malam
Sebagian orang beranggapan bahwa kita dianjurkan untuk memperbanyak shalat tahajud di malam Jumat karena malam ini memiliki keutamaan yang banyak. Anggapan ini adalah anggapan yang salah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk mengkhususkan malam Jumat untuk ibadah.
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تختصوا ليلة الجمعة بقيام من بين الليالي ولا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين الأيام إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم
“Janganlah kalian mengkhususkan malam Jumat untuk tahajud dan
meninggalkannya di malam yang lain. Jangan pula mengkhususkan siang
harinya untuk berpuasa, kecuali dalam rangkaian puasa kalian.”(H.r. Muslim)
2. Dari Muhammad bin Sirrin; beliau mengatakan,
Dahulu, Abu Darda’ menghidupkan malam Jumat dengan ibadah, dan beliau berpuasa di siang harinya. Suatu ketika, datanglah Salman –dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mempersaudarakan keduanya– kemudian beliau tidur di rumahnya. Salman pun memperhatikan Abu Darda’ dan tidak membiarkannya, sampai Abu Darda’ tidur dan tidak berpuasa. Maka datanglah Abu Darda’ menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan perjumpaannya dengan Salman. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Uwaimir (nama asli Abu Darda’), Salman lebih tahu daripada kamu. Janganlah mengkhususkan malam Jumat untuk shalat dan siang harinya untuk puasa.” (H.r. Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf)
Anjuran untuk membaca surat khusus ketika shalat subuh di hari Jumat
Dianjurkan bagi orang yang melaksanakan shalat subuh di hari Jumat untuk membaca surat As-Sajdah di rekaat pertama dan surat Al-Insan di rekaat kedua.
- Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika shalat subuh di hari Jumat, membaca “alif-lam-mim, as-sajdah” (surat As-Sajdah) dan “hal ata ‘alal insani …” (surat Al-Insan). Sementara, pada shalat Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Al-Jumu’ah dan surat Al-Munafiqun. (H.r. Muslim dan Abu Daud)
- Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan, “Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika shalat subuh di hari Jumat, membaca ‘alif-lam-mim … tanzil, as-sajdah‘ (surat As-Sajdah) dan ‘hal ata ‘alal insani‘ (surat Al-Insan).” (H.r. Bukhari dan Muslim)
Di hari Jumat, Allah mengutus beberapa malaikat untuk berjaga di pintu masjid, mencatat setiap orang yang datang jumatan sebelum khatib naik mimbar.
1. Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا كان يوم الجمعة قعدت الملائكة على أبواب
المسجد فيكتبون الناس من جاء من الناس على منازلهم فرجل قدم جزورا ورجل قدم
بقرة ورجل قدم شاة ورجل قدم دجاجة ورجل قدم عصفورا ورجل قدم بيضة قال فإذا
أذن المؤذن وجلس الإمام على المنبر طويت الصحف ودخلوا المسجد يستمعون
الذكر
“Apabila hari Jumat datang, para malaikat duduk di depan pintu
masjid-masjid. Mereka mencatat setiap orang yang datang sesuai dengan
waktu kedatangan mereka. Ada orang yang seperti berkurban unta, ada yang
seperti berkurban sapi, ada yang seperti berkurban kambing, ada yang
seperti berkurban ayam, ada yang seperti berkurban burung, dan ada yang
seperti berkurban telur. Ketika muazin melakukan azan dan imam sudah
duduk di mimbar maka buku catatan ditutup dan mereka masuk masjid,
mendengarkan khotbah.” (H.r. Ahmad; sanadnya dinilai hasan oleh Syu’aib Al-Arnauth)
2. Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan,
إذا كان يوم الجمعة قامت الملائكة بأبواب المسجد
فيكتبون الناس على منازلهم الاول فإن تأخر رجل منهم عن منزله دعت له
الملائكة يقولون اللهم إن كان مريضا فاشفه اللهم إن كانت له حاجة فاقض له
حاجته فلا يزالون كذلك حتى إذا خرج الامام طويت الصحف ثم ختمت فمن جاء بعد
نزول الامام فقد أدرك الصلاة ولم يدرك الجمعة
“Apabila hari Jumat datang, malaikat berjaga di pintu-pintu
masjid. Mereka mencatat setiap orang yang datang sesuai tingkat
kedatangannya. Apabila ada orang yang telat datang maka malaikat ini
berdoa untuknya. Mereka memanjatkan doa, ‘Ya Allah, jika dia sakit maka
sembuhkanlah dia, dan jika dia punya kepentingan maka selesaikanlah
kebutuhannya.’ Mereka terus melakukan hal itu, sampai imam datang.
Ketika imam datang, buku catatan ditutup kemudian distempel. Barang
siapa yang datang setelah imam turun maka dia hanya mendapatkan shalat
dan tidak mendapatkan jumatan.”Keterangan:
Sanad hadis ini hasan. Hanya saja, statusnya mauquf sampai Abu Umamah. Artinya, ini adalah perkataan Abu Umamah radhiallahu ‘anhu.
Di hari jumat terdapat satu waktu yang mustajab
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyinggung hari Jumat, kemudian beliau bersabda,
فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله تعالى شيئا إلا أعطاه إياه
“Di hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim
melakukan shalat dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah
beri.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya
untuk menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar.(H.r. Bukhari dan Muslim)
2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خير يوم طلعت فيه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم
وفيه تقوم الساعة وفيه ساعة لا يسأل الله عز و جل فيها عبد يصلى خير الا
أعطاه الله وقللها وقال بيده هكذا انها قليلة
“Hari terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari
ini, Adam diciptakan; di hari ini pula, kiamat terjadi; di hari Jumat
terdapat satu waktu, apabila ada seorang hamba yang shalat, memohon
kepada Allah di waktu itu, maka Allah akan memberikan pintanya.”(H.r. Abu Daud Ath-Thayalisi; statusnya hasan lighairihi)
3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها مسلم وهو في صلاة يسأل الله خيرا الا آتاه إياه قال وقللها
“Sesungguhnya, di hari Jumat, ada satu waktu; tidaklah seorang
muslim yang shalat, dia memohon kebaikan kepada Allah, dan bertepatan
dengan waktu tersebut, kecuali Allah pasti akan mengabulkannya.” (H.r. Ahmad; statusnya sahih)
Anjuran memperbanyak salawat di hari Jumat
1. Dari Aus bin Aus radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من أفضل أيامكم يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه قبض
وفيه النفخة وفيه الصعقة فاكثروا على من الصلاة فيه فان صلاتكم معروضة على
فقالوا يا رسول الله وكيف تعرض عليك صلاتنا وقد أرمت يعنى وقد بليت قال إن
الله عز و جل حرم على الأرض أن تأكل أجساد الأنبياء صلوات الله عليهم
“Di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Di
hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu,
tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua
dilakukan. Oleh sebab itu, perbanyaklah membaca salawat untukku di hari
Jumat karena salawat kalian ditunjukkan kepadaku.” Para sahabat
bertanya, “Bagaimana salawat itu ditunjukkan kepada Anda padahal Anda
telah menjadi tanah (mati)?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya, Allah
mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi –shallallahu ‘alahim
ajma’in–.”(H.r. Ahmad; sanadnya dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
2. Dari Abu Umamah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ فِي كُلِّ
يَوْمِ جُمُعَةٍ , فَإِنَّ صَلاةَ أُمَّتِي تُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ
يَوْمِ جُمُعَةٍ , فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلاةً كَانَ
أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah membaca salawat untukku setiap hari Jumat, karena
salawat umatku ditunjukkan kepadaku setiap hari Jumat. Siapa saja yang
paling banyak salawatnya untukku maka dia adalah orang yang paling dekat
kedudukannya denganku.”Keterangan:
Status hadis ini diperselisihkan oleh para ulama ahli hadis. Ada yang menilainya kuat dan ada yang menilainya dhaif. Di antara ulama yang menilainya dhaif adalah Imam Adz-Dzahabi dan Syekh Nashiruddin Al-Albani. Adapun ulama yang menerima hadis ini di antaranya adalah As-Suyuti. Hadis ini juga disebutkan oleh Al-Mundziri dalam At-Targhib; beliau mengatakan, “Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dengan sanad hasan.”
Kiamat terjadi di hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
“Hari terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari
itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam dimasukkan ke surga; di hari itu
pula, Adam dikeluarkan dari surga; dan kiamat tidak akan terjadi
kecuali di hari Jumat.” (H.r. Muslim, Ahmad, dan Turmudzi)
Orang yang meninggal di hari Jumat akan dilindungi dari fitnah (ujian) alam kubur
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة الا وقاه الله فتنة القبر
“Tidaklah seorang muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam
Jumat, kecuali Allah akan lindungi dirinya dari fitnah (ujian) alam
kubur.”(H.r. Ahmad; dinilai sahih oleh Ahmad Syakir serta Al-Albani)
Anjuran membaca surat Al-Kahfi pada malam atau siang hari Jumat
1. Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.”(H.r. Ad-Darimi; Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
2. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (H.r. An-Nasa’i dan Baihaqi; Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
Source:khotbahjumat.com
COMMENTS